Undang-undang Sultan Adam (analisis makna dengan pendekatan hermeneutik).

Undang-Undang Sultan Adam (UUSA) adalah undang-undang yang dibuat pada zaman Sultan Adam, seorang sultan yang memerintah Kerajaan Banjar tahun 1825—1857. Seperti halnya teks sastera lama, teks UUSA memiliki makna yang khas yang sebahagian besar hanya berlaku pada zaman Kerajaan Banjar. UUSA ditulis...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: H. Rustam Effendi
Format: Article
Language:English
Published: Institut Alam dan Tamadun Melayu, UKM 2014
Subjects:
Online Access:http://journalarticle.ukm.my/7754/
http://journalarticle.ukm.my/7754/
http://journalarticle.ukm.my/7754/1/Undang-undang_sultan_adam.pdf
Description
Summary:Undang-Undang Sultan Adam (UUSA) adalah undang-undang yang dibuat pada zaman Sultan Adam, seorang sultan yang memerintah Kerajaan Banjar tahun 1825—1857. Seperti halnya teks sastera lama, teks UUSA memiliki makna yang khas yang sebahagian besar hanya berlaku pada zaman Kerajaan Banjar. UUSA ditulis pada hari Kamis,15 Muharam 1251, pukul sembilan. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan tentang hal apa saja yang melatarbelakangi kelahiran UUSA dan makna apa saja yang terkandung dalam UUSA. Untuk mengetahui latar belakang dan makna yang terkandung dalam UUSA digunakan pendekatan hermeneutik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kelahiran UUSA dilatarbelakangi oleh pertikaian dua mazhab, yakni mazhab ahlusunah waljamaah dan ahlal albidaah. Mazhab ahlusunah waljamaah mengaku mengamalkan tarikat samaniyah sedangkan mazhab ahlal albidaah dituduh mengamalkan tarikat wahdatul wujud. Kedua, makna keseluruhan teks UUSA adalah: (1) UUSA menggambarkan bahawa Kerajaan Banjar adalah sebuah kerajaan teokrasi, (2) sebagai kerajaan teokrasi maka ulama dan atau organisasi keagamaan sangat berperan dalam menyelenggarakan pemerintahan, (3) organisasi keagamaan yang sah menurut UUSA adalah mazhab Safii yang beraliran Ahlusunah waljamaah beserta amalan tarikat samaniyah, (4) UUSA disusun berdasarkan pikiran seorang ulama Kerajaan Banjar yang bernama Haji Djamaloedin (5) UUSA bertujuan untuk menyempurnakan agama dan iktikad, pegangan para hakim memutuskan perkara, dan sebagai counter (upaya perlawanan) terhadap organisasi keagamaan lain yang tumbuh pada masa itu.