Konsep wahyu dan nabi dalam Islam
Hampir semua agama besar dunia, khususnya yang sering disebut “agama-agama semitik” (Yudaisme, Kristianisme, dan Islam) yang memang disebabkan latar-belakang sejarah dan “nasab” yang sama, secara fundamental bertumpu pada “wahyu” dan “nabi” untuk menegaskan ekistensinya baik secara ontologis maupun...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item |
Language: | English |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | http://irep.iium.edu.my/3167/ http://irep.iium.edu.my/3167/1/KONSEP_WAHYU_DAN_NABI_DALAM_ISLAM_-_Pekanbaru.pdf |
Summary: | Hampir semua agama besar dunia, khususnya yang sering disebut “agama-agama semitik” (Yudaisme, Kristianisme, dan Islam) yang memang disebabkan latar-belakang sejarah dan “nasab” yang sama, secara fundamental bertumpu pada “wahyu” dan “nabi” untuk menegaskan ekistensinya baik secara ontologis maupun legalistiknya. Oleh karena itu, “wahyu” menjadi salah satu dari tiga pilar utama epistemologi dalam Islam. Namun dapat dikatakan bahwa dalam hal yang menyangkut konsep dan detail tentang “wahyu” dan “nabi”, terdapat perbedaan yang sangat mendasar diantara ketiganya. Makalah singkat ini ingin mencoba mengkaji secara ilmiah kedua konsep “wahyu” dan “kenabian” dalam Islam, dengan merujuk sumber-sumber utama Islam dan analisis-analisis rasional yang dikembangkan para sarjana atau ilmuwan baik klassik maupun modern. |
---|